Wikipedia

Hasil penelusuran

Senin, 26 Januari 2015

BAB 14 : Bisnis Internasional





Hakikat Bisnis Internasional

 Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan antara negara yang satu dengan negara yang lain. Bisnis terdiri dari berbagai macam tipe, bentuk dan sebagainya.Transaksi bisnis dilakukan oleh suatu perusahaan dalam satu negara dengan perusahaan lain atau individu di negara lain di sebut pemasaran Internasional atau internasional marketing. Pemasaran internasional inilah yang kadang di arikan sebagai bisnis internasional, meskipun pada dasarnya ada dua pengertian.

 a. Perdagangan Internasional
 Perdagangan internasional merupakan transaksi antar negara yang biasanya di lakukan dengan ekspor dan impor. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan pendapatan suatu negara. Perdagangan internasional juga sangat berperan dalam suatu negara untuk mendorong industrialisasi, kemajuan internasional, dan kehadiran perusahaan multinasional. Ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya perdagangan Intenasional :
- Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
- Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negera
- Adanya kelebihan dan kekurangan kualitas produk dalam negeri
- Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengelola sumber daya ekonommi.
- Adanya perbedaan sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya dan penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan hasil produksi.
- Adanya selera yang sama terhadap suatu barang
- Keinginan membuat kerja sama,hubungan politik dan dukungan dari negara lain.

Dampak Positif Perdagangan Internasional :
- Saling membantu memenuhi kebutuhan antar negara
- Meningkatkan produktivitas usaha
- mengurangi jumlah pengangguran
- Menambah pendapatan dan devisa negara

Dampak Negatif Perdagangan Internasional :
- Adanya ketergantungan terhadapa barang-barang impor
- Mematikan usaha-usaha kecil
- masyarakat menjadi komsumtif


b. Pemasaran Internasional
 Pemasaran internasional merupakan keadaan suatu perusahaan dapat terlibat dalam suatu transaksi bisnis dengan negara lain, perusahaan lain atau masyarakat umum di luar negeri. Pemasaran internasional merupakan penerapan konsep, prinsip, aktivitas dan proses manajemen pemasaran dalam rangka penyaluran ide, barang atau jasa perusahaan kepada konsumen di berbagai negara. Transaksi bisnis Internasional pada umumnya merupakan upaya untuk memasarkan hasil produksi ke luar negeri. Dalam hal semacam ini maka para pengusaha terbebas dari hambatan perdagangan dan tarif bea masuk karena  tidak ada transaksi ekspor dan impor.
 Pengertian perdagangan internasional dengan pemasaran internasional sering di anggap sama, namun pada kenyataannya ada perbedaan utama yang terletak pada perlakuan di mana perdagangan internasional dilakukan oleh negara sedangkan pemasaran internasional adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Di samping itu pemasaran internasional menentukan kegiatan bisnis yang lebih aktif daripada perdagangan internasional.

Alasan Melaksanakan Bisnis Internasional

 Ada beberapa alasan untuk melaksanakan bisnis internasional, di antaranya adalah:
1. Masalah mobilitas faktor produksi, faktor produksi terdiri dari tanah, tenaga kerja, barang modal dan keterampilan
2.Monilitas mengandung suatu arti pergerakan, sehingga yang di maksud di sini adalah pergerakan faktor produksi dari suatu negara ke negara lain.
3. Masalah-masalah negara yang berdaulat, adanya kedaulatan menyebabkan perbedaan antara bea masuk dengan bea impor suatu negara
4. Masalah Transpor Cost, Ongkos angkut dari pabrik ke pasar meninggikan harga suatu barang. Ongkos penganggutan barang ekspor harus dimasukkan dalam perhitungan biaya agar harga yang di peroleh untuk komoditi ekspor tersebut sesuai.

a. Keunggulan Absolute
 Setiap negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional karena melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang jika negara tersebut memiliki keunggulan mutlak. Ha ini tentu akan di capai jika tidak ada negara lain yang dapat menghasilkan produk tersebut sehingga negara itu menjadi satu-satunya negara penghasil yang pada umumnya oleh kondisi alam yang di milikinya, seperti tambang, perkebunan, pertanian, kehutanan dan sebagainya. Di samping kondisi alam, keunggulan absolut juga dapat di peroleh dari suatu negara yang mampu memproduksi suatu komoditi yang paling murah di antara negara - negara lainnya. Keunggulan semacam ini umumnya tidak akan berlangsung lama karena kemajuan teknologi sehingga akan dengan cepat mengatasi proses produksi yang cepat dan ongkos yang lebih murah.

b. Keunggulan Komperatif
 Perdagangan Internasional terjadi apabila terjadi keunggulan komperatif antar negara. Keunggulan komperatif akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah daripada negara lainnya. Suatu negara pada umumny akan mengkonsentrasikan untuk berproduksi dan mengekspor dan komoditi yang mana dia memiliki keunggulan komperatif yang lebih baik dan kemudian mengimpor komoditi yang mana mereka mempunyai keunggulan komperatif yang jelek dan terburuk.

c. Potensi Pasar Internasional
 Potensi pasar internasional di tentukan oleh beberapa macam, yaitu : struktur penduduk, daya beli serta pola konsumsi masyarakat yang di berlakukan untuk negara lain.

Tahap- Tahap Memasuki Bisnis Internasional 

 Perusahaan yang memasuki bisnis internasional pada umumnya terlibat, atau melibatkan diri secara bertahap, dari tahap yang paling sederhana yang tidak mengandung resiko sampai dengan tahap yang kompleks dan mengandung resiko bisnis yang tinggi. Tahapan tersebut sebagai berikut :
a. Ekspor Insidentil/tahap awal, terjadi pada saat kedatangan orang asing di negeri kita kemudian dia membeli barang-barang lalu mengirimnya ke negaranya
b. Ekspor aktif, tahapan berikutnya berkembang dan terjalin hubungan bisnis yang rutin
c. Penjualan Lisensi, tahapan berikutnya negara pendatang akan menjual lisensi atau merek dari negaranya kepada negara penerima. Dalam tahap ini yang di jual adalah lisensi atau merek nya saja sehingga negara penerima dapat melakukan manajemen yang luas terhadap pemasaran maupun proses produksinya termasuk bahan baku serta peralatannya.
d. Franchising, tahapan berikutnya lebih aktif yaitu perusahaan di suatu negara menjual tidak hanya lisensi atau merek dagangnya saja.Akan tetapi lengkap dengan segala atributnya termasuk peralatan, proses produksi, resep-resep campuran produksi, Pengendalian mutu, pengawasan mutu, serta bentuk pelayanannya.
e. Pemasaran di luar negeri, tahapan ini memerlukan intensitas manajemen serta keterlibatan yang lebih tinggi karena perusahaan pendatang haruslah secara aktif dan mandiri untuk melakukan manajemen pemasaran bagi produknya
f. Produksi dan pemasaran di luar negeri, pada tahapan akhir ini, perusahaan asing datang dan mendirikan perusahaan lengkap dengan segala modalnya, lalu melakukan proses produksi dan menjualnya di negara tersebut. tahapan ini memiliki unsur positif bagi negara berkembang karena negara penerima tidak perlu menyediakan modal yang sangat banyak untuk mendirikan pabrik tersebut.

Hambatan Dalam Memasuki Bisnis Internasional

 Dalam menjalankan bisnis internasional tentu akan mengalami hambatan daripada pasar domestik. Negara lain tentu saja akan memiliki berbagai kepentingan yang sering kali menghambat transaksi bisnis internasional. Ada beberapa hambatan dalam memasuki bisnis internasional, yaitu :
 a. Batasan Perdagangan Dan Bea Masuk, Barang-barang dari luar negeri akan di kenakan tarif bea yang tinggi sehingga mengakibatkan harga barang tersebut kalah bersaing dengan barang-barang dalam negeri
b. Perbedaan Bahasa, Sosial Budaya/Cultural, Bahasa merupakan alat yang vital dalam perdagangan internasional. Tanpa komunikasi yang baik maka hubungan bisnis akan susah berlangsung. Perbedaan kondisi sosial budaya juga merupakan suatu masalah yang perlu di cermati dalam melakukan bisnis internasional. Misalnya pemberian warna suatu produk harus berhati-hati karena warna tertentu pada suatu negara memiliki arti yang mungkinn akan bertentangan di negara tersebut.
c. Hambatan Politik Hukum dan Perundang-Undangan, Hubungan politik yang kurang baik antar satu negara dengan negara lain akan mengakibatkan terbatasnya hubungan bisnis antara negara tersebut. Ketentuan hukum atau perundang-undang yang berlaku di negara tersebut juga akan membatasi hubungan bisnis tersebut.
d.  Hambatan Operasional, merupakan masalah operasional yakni transportasi atau pengangkutan barang yang di perdagangkan antara satu negara dengan negara lain. Hal ini akan menyebabkan biaya pengangkutan akan menjadi lebih mahal, sehingga berimbas terhadap harga barang yang di perdagangkan tersebut.

Perusahaan MultiNasional (PMN)

Merupakan Perusahaan yang melakukan kegiatan secara internasional melakukan operasinya di berbagai negara. Di era globalisasi yang melanda dunia dimana dalm kondisi tidak ada satu negara akan terpengaruh oleh tindakan yang dilakukan negara lain, sehingga dengan cara cepat dan dalam waktu yang bersamaan kita dapat mengetahui segala kejadian yang terjadi seluruh dunia. Seolah-olah tidak ada batas-batas antara negara yang satu dengan negara lainnya. Kebutuhan barang-barang tersebut cenderung tidak akan berbeda dengan negara lainnya. Kecenderungan yang sama ini, mendorong perusahaan untuk beroperasi secara internasional. Perusahaan tersebut akan mencari tempat pabrik untuk memproduksi barang-barang yang lebih murah untuk di pasarkan ke seluruh dunia sehingga akan lebih ekonomis dan memiliki daya saing yang tinggi. Ada banyak perusahaan multinasional di antara nya adalah : Coco Cola, Johnson & Johnson, Mitsubishi Electric, Nestle, Unilever dan sebagainya.

BAB 13 :Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis

 Universitas Gunadarma

 Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis

Benturan Dengan Kepentingan Rakyat
 Didalam menjalankan tugas produksi barang atau jasa untuk di sajikan kepada konsumen tidak jarang terjadi konflik kepentingan masyarakat umum dengan perusahaan. Konflik ini kerap kali terjadi karena perusahaan menimbulkan polusi (air limbah, udara, bahkan polusi mental kejiwaan). Di perlukan pengelolaan yang lingkungan yang baik agar masyarakat sebagai pemilik faktor produksi tidak merasa di rugikan. Para pengusaha di tuntut untuk lebih banyak memperhatikan aspek-aspek sosial dan menerapkan etika bisnis secara jujur. Konflik kepentingan bisnis dengan masyarakat akan selalu muncul dan kadang sulit untuk menyelesaikannya. Apabila konflik mencapai jalan buntu maka biasanya masyarakat menggunakan tangan pemerintah untuk menjadi penengah masalah tersebut. Hal ini yang melatarbelakangi ketentuan pemerintah untuk mewajibkan pengusaha yang akan mendirikan pabrik harus mendapatkan izin HO (Hinder Organisie) agar dapat di cegah konflik di kemudian hari. 

Klasifikasi Aspek Pendorong Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan yang tidak memperhatikan kepentingan umum dan menimbulkan ganguan lingkungan akan di anggap sebagai bisnis yang tidak etis. Dorongan pelaksanaan etika bisnis datang dari luar dan dari dalam.
 a. Dorongan Dari Pihak Luar, dari lingkungan masyarakat. Seringkali menghadapi kendala berupaya adanya biaya tambahan yang kadang cukup besar bagi perusahaan dan di perhitungkan dalam untung-rugi perusahaan. Sehingga pengelolaan lingkungan dan sumbangan kepedulian kepada masyarakat sekita seringkali di abaikan.
b. Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri, sisi humanisme pebisnis yang melibatkan rasa, karsa, dan karya yang menjadi aspek pendorong diciptakannya etika bisnis yang baik dan jujur. Dengan demikian maka secara inter pelaksanaannya akan terbentur pada pertimbangan untung dan rugi yang pada umumnya mendominasi dan menjadi ciri dari suatu bisnis. Oleh karena itu mereka juga sering terdorong rasa kemanusiaannya untuk menerapkan etika bisnis yang baik dan jujur.

Dorongan Tanggung Jawab Sosial
 Klasifikasi masalah sosial yang mendorong pelaksanaan tanggung jawab sosial pada sebuah bisnis salah satunya adalah pada penerapan manajemen orientasi. Problem-problem sosial seperti kebersihan kota, kesehatan, ketertiban masyarakat, lingkungan, pelestarian lingkungan alam dan sebagainnya, mendorong para pengusaha melakukan kegiatan bisnisnya seiring dengan terciptanya kondisi tersebut. Adapun masalah-masalah sosial yang mendorong suatu bisnis melakukan tanggung jawab sosial dapat di klasifikasikan menjadi 4 macam, yaitu :
 a. Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan
 Pada umumnya kegiatan-kegiatan inter yang terjadi didalam perusahaan menimbulkan bentuk-bentuk hubungan kedinasan yang kaku, keras, dan otoriter. Prosedur administrasi yang panjang dan  berbelit-belit serta jenjang wewenang dan struktur organisasi sering kali menimbulkan tekanan batin bagi para pelaksana bisnis. Hal ini di sebabkan pada umumnya hubungan-hubungan di laksanakan melalui surat-surat dinas, kartu dinas, memo dinas dan sebagainya serta di barengi dengan prosedur administrasi yang sangat panjang apalagi otoriter. Hubungan kemanusiaan lalu menjadi kaku dan menimbulkan suasana kerja yang kurang manusiawi diantara mereka dalam perusahaan itu sendiri. Hubungan yang kurang manusiawi sering juga terjadi antar perusahaan dengan pihak luar yang berhubungan dengannya.

 Manfaat Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan
 Penerapan manajemen orientasi kemanusiaan akan menimbulkan hubungan yang serasi, selaras, dan seimbang di antara petugas atau karyawan dalam perusahaan tersebut maupun antara perusahaan dengan pihak lain di luar perusahaan. Manfaat tersebut adalah sebagai berikut :
- Adanya partisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut memiliki sehingga tercipta kondisi manajemen parsitipatif. Hal ini menyebabkan semua aspek dapat di kerjakan, di peroleh dan di awasi secara maksimal.
- Berkurannya absen karyawan yang di sebabkan  kenyamanan kerja sebagai hasil hubungan kerja yang menyenangkann dan baik. Hubungan baik ini merupakan hal terpenting dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan.
- Peningkatan modal kerja karyawan yang berakibat membaiknya semangat dan meningkatkan produktivitas kerja
- Kepercayaan konsumen yang meningkat dan merupakan modal dasar bagi perkembangan selanjutnya dari pemasaran suatu perusahaan.
- Peningkatan mutu produksi yang di sebabkan oleh terbentuknya rasa pengabdian dan kebahagiaan karyawan.

 b. Ekologi dan Gerakan Pelestarian Lingkungan
 Ekologi mempelajari keseimbangan antara manusia dengan lingkungan sekitarnya pada saat mendapat perhatian yang besar bagi Indonesia maupun luar negeri. Kegiatan bisnis ini sering kali menimbulkan ekologi. Misalnya hutan-hutan banyak di tebang untuk industri perkayuan, sehingga hutan menjadi gundul sehingga menyebabkan bencana alam seperti banjir dan longsor. 

c. Penghematan Energi
  Energi yang berasal dari sumber daya alam telah banyak terkuras oleh kegiatan bisnis seperti misalnya batu bara, minyak dan gas, dimana energi semacam itu tergolong energi yang tidak dapat di reproduksi lagi. Oleh karena itu, penghematan energi macam itu perlu segera di giatkan. Masalah penanganan energi ini pada umumnya dapat di kelompkkan menjadi 2 bagian yaitu, problem jangka pendek yang mencakup penghematan pemakaian energi serta konservasi sumber alam tersebut agar dapat lebih awet dan bertahan cukup lama. Problema jangka panjang yaitu penanganan energi jangka panjang yang meliputi penciptaan sumber-sumber energi alternatif/pengganti dan koordinasi antara tujuan-tujuan sosial dengan bertambahnya kebutuhan energi

d. Partisipasi pembangunan bangsa
  Penggunaan teknologi pada padat modal lebih banyak mengggunakan mesin, memang lebih efisien namun kurang membantu program pemerintah dalam hal mengatasi problem penciptaan kesempatan kerja bagi masyarakat. Kesadaran pabrik-pabrik untuk tidak menerapkan teknologi padat modal dan kemudian secara sadar menerapkan teknologi padat karya yang banyak menyerap tenaga kerja adalah upaya yang perlu di giatkan. 

Etika Bisnis
 Merupakan penerapan secara langsung tanggung jawab sosial suatu bisnis yang timbul dari dalam perusahaan itu sendiri. Seperti halnya manusia yang memiliki etika pergaulan antar manusia, maka pergaulan bisnis dengan masyarakat umum juga memiliki etika pergaulan yaitu etika pergaulan bisnis. Etika pergaulan bisnis meliputi beberapa hal, antara lain :
 a. Hubungan antara pebisnis dengan konsumen 
 Merupakan pergaulan antara konsumen dengan produsen yang paling banyak di temui. pertemuan selalu ada untuk membahas aspek harga dan kualitas barang. 
b. Hubungan dengan Karyawan
 Bentuk hubungan ini meliputi penerimaan (rekruitment), latihan (Training), promosi, transfer maupun pemberhentian (determination). Dimana segala bentuk hubungan tersebut harus dijalankan secara jujur dan objektif.
c. Hubungan antar Bisnis
 Hubungan ini merupakan hubungan antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain. Hal ini bisa terjadi hubungan antara perusahaan dengan pesaingnya, dengan penyalur, dengan grosirnya, dengan pengecernya, agen tunggal bahkan distributornya.
d. Hubungan dengan Investornya
 Perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas dan yang terutama telah dan akan "go public" harus menjaga pemberian informasi yang jujur, karena informasi yang tidak jujur akan menjerumuskan infestor untuk mengambil keputusan yang keliru. 
e. Hubungan dengan Lembaga-lembaga keuangan.
   Pada umumnya merupakan hubungan yang bersifat financial, berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan. Kejujuran menjadi sangat penting di sini karena menyangkut kepentingan masyarakat umum mengenai pajak. 

Bentuk-Bentuk Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis
 Penerapan dan kepedulian sosial dari suatu bisnis berbentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial bisnis.  Sejalan dengan itu dapat di lihat bahwa semakin tinggi tingkat kepedulian sosial suatu bisnis maka semakin meningkat pula pelaksanaan praktek bisnis etika masyarakat. Beberapa bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial dapat kita temui di Indoneisa adalah :
 a. Pelaksanaan Hubungan Industrialis Pancasila (HIP)
 Banyak pengusaha yang telah menyusun dan melaksanakan hubungan industri pancasila ini dalam bentuk yang sering di kenal sebagai kesempatan kerja bersama (KBB). KKB merupakan sebuah pedoman tentang hubungan antara pengusaha dengan para pekerja dan karyawan perusahaan yang biasa di tuangkan dalam sebuah buku. Dimana di atur kewajiban dan hak masing-masing pihak. Beberapa hak karyawan adalah cuti, Tunjangan hari raya (THR) dan pakaian kerja.

b. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
  Banyak pengusaha yang pada saat ini telah melaksanakan AMDAL dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. Wujud nyata dalam AMDAL ini tercermin dalam pelaksanaannya mengolah limbah industri sehingga limbah tersebut tidak mengganggu lingkungan.

c. Penerapan Prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
 Penerapan prinsip K3 telah banyak dilaksanakan oleh para pengusaha kita. Pengusaha yang telah memperoleh penghargaan "Zero Accident " berarti telah menjalankan proses produksinya sedemikian lama tanpa mengalami kecelakaan kerja bagi karyawannya. Dalam melaksanakan praktik K3, memerlukan banyak alat pelindung bagi para pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya baik topi pengaman, masker, maupun pakaian pekerjaan khusus dan sebagainnya.

d.  Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
 Pelaksana program pemerintah yang berupa PIR dimana hal ini perusahaan besar yang biasanya milik negara akan menjadi motor penggerak pembangunan perusahaan masyarakat di sekitarnya yang merupakan plasma. Perusahaan masyarakat yang merupakan plasmanya akan mendukung kelancaran pemasokan bahan baku bagi perusahaan besar milik negara sehingga dengan system ini akan saling membantu antara perusahaan besar dengan perusahaan masyarakat yang umumnya kecil. Dengan demikian maka pembangunan bangsa akan berjalan secara seimbang dan menopang.

e. Sistem Bapak Angkat-Anak Angkat
 Dalam sistem ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil/menengah sebagai mitra kerja yang harus mereka bina. Terkadang hal ini dapat menjadi masalah pengusaha besar. Oleh karena itu, di butuhkan kesadaran tinggi dalam pelaksanaannya.



BAB 11 : Akutansi dan Laporan Keuangan



AKUTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN

Defenisi Akutansi
 Akutansi berasal dari kata accounting yang artinya menghitung atau mempertanggung jawabkan. Akutansi digunakan pada seluruh kegiatan kegiatan bisnis diseluruh dunia untuk mengambil keputusan. Akutansi adalah suatu proses pencatatan, pengklasifikasian, peringkasan, pelaporan, penganalisian dan pengkomunikasian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk mengambil keputusan serta tujuan lainnya.

Fungsi Akutansi 
 Fungsi utama akutansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akutansi tersebut, kita dapat melihat posisi keuangan serta perubahan yang terjadi di dalam organisasi tersebut. Fungsi dasar akutansi adalah sebagai berikut :
- Menciptakan sistem akutansi
- Membuat prosedur untuk mencatat, menggolongkan dan memasukkan secara singkat transaksi-transaksi perusahaan.
- Memberikan laporan/keterangan pada manajemen untuk penyusunan anggaran dan pengendalian aktiva dan pengambilan keputusan.
Untuk menyederhanakan, fungsi akutansi di bagi menjadi pihak intern perusahaan dan pihak ekstern perusahaan.
a. Pihak Intern
 Akutansi berguna untuk mencapai tujuan-tujuan berikut, yaitu :
- Perencanaan, yaitu berdasarkan ekonomi yang tepat, dapat di susun rencana kerja yang baik untuk pelaksanaan kegiatan tahap berikutnya.
- Pengendalian, yaitu : berdasarkan rencana dan penerapan sistem akutansi yang baik dapat di kontrol atau di nilai jalannya kegiatan perusahaan.
- Pertanggung jawaban, yaitu : Setelah diadakan pencatatan terhadap semua jumlah transaksi dan kejadian, pada akhir periode disusun laporan keungan untuk di sampaikan kepada pemilik atau pihak ekstern lain untuk mendapatkan penilaian.
- Pengambilan keputusan, yaitu : setelah laporan keuangan di susun pihak pimpinan/manager dalam perusahaan akan menentukan kebijakan/keputusan untuk masa yang akan datang.
- Mengetahui tingkat keberhasilan, yaitu : keberhasilan usaha yang di capai oleh suatu perusahaan dapat dilihat berdasarkan besar-kecilnya laba yang didapatkan oleh perusahaan tersebut.
b. Pihak Ekstern
 Akutansi digunakan sebagai alat bantu untuk mengambil keputusan ekonomi bagi mereka yang memerlukan informasi tersebut.

Pihak-Pihak Yang Berkepentingan
 Orang-orang yang terlibat di dunia usaha, mereka sangat membutuhkan informasi yang relevan dan akurat yang di sediakan oleh akutansi, dimana akutansi sebagai kegiatan jasa yang berfungsi sebagai penyedia data kuantitatif yang di perlukan oleh pihak-pihak tersebut untuk perkembangan usahanya. Pihak yang berkepentingan tersebut, antara lain :
a. Para Pemilik dan Calon Pemilik Perusahaan
 Para pemilik dan calon pemilik perusahaan berkepentingan untuk mengetahui perkembangan dan kondisi keuangan perusahaan tersebut.
b. Para Pengelola Perusahaan
 Para pengelola perusahaan ini adalah para manager, jajaran direksi. Bagi pengelola perusahaan, akutansi digunakan untuk berbagai tujuan. Diantaranya informasi bagi manajemen sebagai bahan analisa dan interprestasi dalam melakukan evaluasi atas kegiatan dan pencapaian hasil yang direncanakan perusahaan.
c.Para Pegawai/Karyawan Perusahaan
 Para pegawai/karyawan perusahaan sebenarnya sangat berkepentingan untuk mendapatkan informasi keungan perusahaan. Hal ini di hubungkan dengan hak-hak pegawai dalam bidang penggajian ataupun bonus serta perangsang sosial lainnya dari perusahaan untuk tujuan kesejahteraan perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan pengabdian karyawan terhadap perusahaan tersebut.
d. Para Investor
 Para investor yang bermaksud menginvestasikan modalnya ke dalam suatu perusahaan, untuk pelaksanaan investasinya harus terlebih dahulu mengetahui kemampuan perusahaan yang bersangkutan agar jangan sampai dananya terbuang sia-sia.
e. Para Kreditor
 Para kreditor seperti Bank pemberi kredit sangat memerlukan laporan keuangan yang akan diberikan kredit yang akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan keputusan penetapan, pemberian kredit.
f. Pemerintah
 Pemerintah sangat berkepentingan dalam menilai maju mundurnya perusahaan yang ada di negaranya tersebut. Misalnya untuk menentukan kebijaksanaan sumber penerimaan negara dari sumber pajak dari sektor pajak atau menentukan kebujaksanaan lain yang menentukan kebijaksanaan lain dengan memberikan fasilitas tertentu dari pemerintah.
g. Rekanan Perusahaan
 Rekanan perusahaan merupakan perusahaan-perusahaan yang di ajak kerja sama dalam suatu kegiatan atau proyek-proyek tertentu yang sifatnya bekerjasama untuk saling mendukung dalam penyelesaian kegiatan yang digarap bersama.

Prinsip Akutansi
 Prinsip akutansi adalah aturan pengambilan keputusan umum, yang diturunkan baik dalam tujuan maupun konsep teoritis akutansi, yang mengatur pengembangan teknik-teknik akutansi. Berikut berbagai macam prinsip akutansi :
- Konsep Entitas (kesatuan usaha) merupakan konsep yang paling mendasar dalam akutansi. Konsep entitas (kesatuan usaha) adalah suatu organisasi atau bagian dari organisasi yang berdiri sendiri, terpisah dari prganisasi lain atau individu lainnya. Konsep ini penting dalam menilai keuangan dan menilai hasil usaha suatu organisasi atau bagian dari organisasi. Antara kesatuan usaha yang satu dengan yang lain atau dengan pemiliknya terdapat garis pemisahyang tegas. Ini berarti bahwa keuangan yang menyangkut satu kesatuan usaha tidak boleh dicampur dengan kasatuan usaha lain atau dengan pemiliknya. Tanpa konsep ini maka laporan keungan akan menjadi kacau, karena yang tercantum dalam laporan keungan suatu organisasi mungkin dimasuki kejadian-kejadian keuangan yang sebenarnya tidak berhubungan dengan organisasi tersebut.
- Prinsip Obyektifitas, Catatan dan laporan akutansi harus didasarkan pada data yang bisa dipercaya sebagai laporan yang menyajikan informasi yang tepat dan berguna. Data semacam itu harus bisa dikonfirmasi oleh pengamat yang independen. Oleh karena itu catatan akutansi harus didasarkan pada informasi yang berawal dari kegiatan yang didokumentasi dalam bentuk bukti yang obyektif.
- Prinsip Cost (Biaya). Prinsip ini menetapkan bahwa harta atau jasa yang dibeli atau di peroleh harus dicatat atas dasar biaya yang sesungguhnya. Meskipun pembeli tahu, bahwa harga masih bisa ditawar tetapi barang atau jasa yang dibeli akan dicatat dengan harga yang sesungguhnya yang telah disepakati dalam transaksi yang tersebut.
- Prinsip Biaya Historis ( Historical cost principle). Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal, dan biaya.
-Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle) merupakan aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu periode tertentu. Dasar yang digunakan untuk mengukur besarnya pendapatan adalah jumlah kas atau equivalentnya yang diterima dari transaksi penjualan dengan pihak yang bebas.
- Prinsip Mempertemukan (Matching Principle) adalah yang mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut. Prinsip ini biasanya diterapkan saat kita membuat jurnal penyesuian. Dengan adanya prinsip ini, kita harus menghitung berapa besar biaya yang sudah benar-benar menjadi beban kita meskipun belum dikeluarkan, dan berapa besar pendapatan yang sudah benar-benar menjadi beban kita meskipun belum dikeluarkan, dan berapa besarnya pendapatan yang sudah benar-benar menjadi hak kita meskipun belum kita terima selama periode berjalan.
- Prinsip Konsistensi (Consistency Principle) merupakan metode-metode ataupun prosedur yang digunakan dalam proses akutansi dan diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. Konsistensi tidak dimaksudkan sebagai larangan penggantian metode, jadi masih dimungkinkan untuk mengadakan perubahan metode yang dipakai. Jika ada penggantian metode, maka selisiah yang cukup berarti terhadap laba perusahaan harus dijelaskan dalam laporan keuangan, tergantung pada sifat dan perlakuan terhadap perubahan metode atau prinsip tersebut.  
- Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure Principle) menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan. Hal ini di perlukan karena melalui laporan keuanganlah kita dapat mengetahui kondisi suatu perusahaan dan mengambil keputusan atas perusahaan tersebut. Apabila laporan keuangan yang disajikan tidak lengkap, maka dapat menyesatkan para pemakainnya.

Pengertian Laporan Keuangan
 Laporan keungan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akutansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan juga diartikan sebagai ringkasan dari proses akutansi selama tahun buku yang bersangkutan yang digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan dan data aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan  terhadap data atau aktivitas perusahaan tersebut.

Isi Laporan Keuangan
 Laporan keuangan sangatlah penting bagi pihak-pihak terkait. Yang terpenting dalam laporan akutansi dari pertanggungjawaban pemilik adalah neraca (Balance Sheet) dan Laporan laba-rugi (Income statement). Laporan ini sangat penting, dan ada satu lagi laporan yang tidak kalah pentingnya yang dinamakan laporan perubahan modal ( Capital Statement) :
a. Laporan Laba/Rugi (Income Statement/Profit and Loss Statement)
 Laporan laba/rugi melaporkan pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu. Dari laporan ini kita bisa mengetahui besarnya laba atau rugi yang diperoleh perusahaan selama satu periode.
* Pendapatan di kelompokkan berdasarkan :
- Pendapatan operasional yaitu pendapatan yang berasal dari kegiatan bisnisnya.
- Pendapatan non operasional yaitu pendapatan yang bukan berasal dari kegiatan bisnisnya.
* Beban (biaya) di kelompokkan berdasarkan :
- Biaya operasional
- Biaya non-operasional
b. Laporan Perubahan Modal (Capital Statement)
 Laporan perubahan modal menggambarkan perubahan modal pemilik yang berisikan modal awal, laba/rugi bersih, prive. Laporan ini cukup penting, sehingga pada akhir-akhir ini cenderung disajikan sebagai bagian dari laporan keuangan (Financial Statement). Seluruh penyajian laporan keuangan harus menggambarkan :
- Nama pemilik/perusahaan
- Nama dari laporan
- Tanggal atau periode
c. Neraca (Balance Sheet)
 Laporan neraca adalah salah satu laporan keuangan dalam akutansi yang menunjukkan keadaan keuangan secara sistematis dari suatu perusahaan pada saat tertentu dengan cara menyajikan daftar aktiva, utang dan modal pemilik perusahaan. Bagian aktiva neraca biasanya disusun berdasarkan urutan cepat lambatnya aktiva tersebut dikonversikan menjadi kas atau di gunakan dalam operasi.

Bentuk Neraca
 Neraca adalah suatu bentuk laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai perubahan posisi keuangan berupa harta, utang dan modal pada suatu perusahaan untuk satu periode akutansi tertentu.  Unsur-unsur neraca terdiri atas :
- Harta (aktiva), merupakan sumber ekonomi yang di harapkan memberikan manfaat usaha di kemudian hari.
- Utang (Liabilitas), merupakan tanggung jawab yang harus dilunasi atau pelayanan yang harus dilakukan  pada masa akan datang pada pihak lain. Liabilitas adalah kebalikan dari aset yang merupakan sesuatu yang dimiliki.
- Modal (Ekuitas), merupakan satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan atau perseorangan.
Neraca dapat dibuat dalam dua bentuk, yaitu :
a. Bentuk Skontro : Dalam bentuk ini, neraca di susun menjadi dua sisi sebelah-menyembelah, sisi kiri (debit) untuk mencatat harta perusahaan dan sisi kanan (kredit) untuk mencatat utang dan modal perusahaan.
b. Bentuk Staffel : Dalam bentuk ini, neraca di susun dari atas kebawah menjadi secara berurutan mulai dari harta kemudian di ikuti modal dan utang.
c. Langkah-langkah penyusunan neraca :
* Judul laporan, Menuliskan nama perusahan, nama laporan dan periode laporan di tengah atas halaman.
* Isi Laporan:
- Harta disusun berdasarkan tingkat likuiditas, artinya yang paling lancar ditulis terlebih dahulu, disusul oleh harta yang mudah di cairkan dan akhirnya data tetap.
- Utang di susun berdasarkan tanggal jatuh tempo, artinya utang yang terlebih dahulu jatuh tempo di tulis terlebih dahulu, sedangkan utang jangka panjang ditulis berikutnya.
- Modal disusun berdasarkan lama tidaknya tertanam diperusahaan, artinya modal yang paling lama  tertanam pada perusahaan di tulis paling akhir.

Laporan Laba/Rugi (Income Statement/Profit and Loss Statement)
 Laporan laba-rugi adalah suatu bentuk laporan keuangan yang menyajikan informasi hasil usaha perusahaan yang isinya terdiri dari pendapatan usaha dan beban usaha untuk satu periode akutansi tertentu. Unsur-unsur laporan laba-rugi adalah penghasilan dan beban.
a. Penghasilan (income), terbagi menjadi dua macam yaitu :
* Pendapatan (Revenues), yaitu penghasilan yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas yang biasa dan yang dikenal dengan sebutan berbeda, seperti penjualan barang dagangan, penghasilan jasa, pendapatan bunga, pendapatan devisa, royalti dan sewa.
* Keuntungan (Gains), yaitu dafinis lain dari penghasilan yang mungkin timbul atau tidak timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang rutin.
b. Beban (Exspense), terdiri dari :
* Beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasanya berbentuk arus kas keluar atau berkurangnya aktiva seperti kas persediaan, aktiva tetap, yang meliputi : harga pokok penjualan, gaji dan upah, penyusutan.
* Kerugian, yaitu definisi lain beban yang mungkin timbul atau tidak timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang jarang terjadi, seperti bencana alam, kebakaran.

Bentuk Laporan Laba/Rugi
 Laporan laporan laba-rugi dibuat dalam dua bentuk, yaitu :
* Bentuk Single Step atau langsung
 Semua pendapatan di kelompokkan tersendiri dibagian atas dan dijumlahkan, kemudian semua beban di kelompokkan tersendiri di bagian bawah dan di jumlahkan. Jumlah pendapatan dikurangi jumlah beban, maka selisih jumlah tersebut merupakan laba bersih atau rugi bersih.
* Bentuk Multiple Step atau tidak langsung
 Pendapatan dibedakan menjadi pendapatan usaha dan pendapatan diluar usaha, demikian juga beban di bedakan menjadi beban usaha dan beban diluar usaha. Pendapatan dan beban usaha dijadikan pertama, sedangkan pendapatan dan beban diluar usaha di sajikan berikutnya.

Tujuan Laporan Keuangan
  Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu dan tidak di wajibkan menyediakan informasi nonkeuangan. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan meliputi :
- Aktiva
- Kewajiban
- Ekuitas
- Pendapatan dan beban termasuk keuntungan
- Arus kas
 Informasi tersebut beserta informasi lain yang terdapat dalam catatan laporan keuangan membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas masa depan khusus dalam hal waktu dan kepastian yang di peroleh kas serta setara kas.


 

Senin, 05 Januari 2015

Dampak Kenaikan Bahan bakar Minyak (BBM) Terhadap Perekonomian Masyarakat

 


Dampak Kenaikan BBM Terhadap Perekonomian  Masyarakat

Latar Belakang

 Indonesia kaya akan hasil minyak buminya dan merupakan salah satu negara penghasil minyak bumi. Namun, Indonesia juga merupakan salah satu negara pengimpor minyak. Akan tetapi, akibat kurangnya sumber daya manusia lumbung minyak di tanah air banyak di kelola oleh perusahaan asing. Pertamina sebagai salah satu perusahaan minyak yang di kelola BUMN hanya sebagai pajangan saja dan tidak mampu untuk mengelola semua minyak tersebut. Sehingga pemerintah berlomba - lomba memberikan izin kepada pengelola asing untuk mengelolanya. Jadi wajar saja banyak terjadi penolakan di berbagai daerah, demontrasi dan kecaman kenaikan harga BBM (bahan Bakar Minyak) wujud ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintah.

  Masalah tentang kenaikan BBM  dalam negeri menyebabkan perubahan perekonomian yang sangat drastis. Kenaiakan harga BBM akan sangat berpengaruh terhadap harga barang dan jasa kebutuhan hidup masyarakat. Kenaikan harga barang dan jasa sangat berpengaruh terhadap tinggi nya inflasi di Indonesia dan dapat  mempersulit perekonomian masyarakat terutama masyarakat yang berpenghasilan tetap. Masalah lain yang muncul akibat kenaikan bbm adalah kekhawatiran akan terhambatnya pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Akibat naik nya harga BBM berdampak naik nya harga barang dan jasa yang terjadi akibat komponen biaya yang mengalami kenaikan sehingga kondisi perekonomian indonesia juga akan semakin turun dan mengalami masalah. Inflasi yang terjadi akibat kenaikan harga bbm juga tidak bisa di hindari, karena bbm merupakan unsur vital untuk melakukan proses produksi dan pendistribusian barang dan jasa. Di sisi lain, bbm juga tidak bisa di hindari karena akan berdampak pada naiknya anggaran dan akan membebani APBN. Sehingga indonesia sangat sulit untuk mendorong dan memajukan pertumbuhan Indonesia, baik di tingkat investasi maupun pembangunan - pembangunan lain yang dapat memajukan kondisi ekonomi indonesia. Dengan naiknya tingkat inflasi sangat di perlukan kebijakan-kebijakan atau langkah-langkah demi menjaga kestabilan perekonomian Indonesia. Dalam hal ini bank sentral yakni Bank Indonesia untuk mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat. Jumlah uang yang beredar di masyarakat sangat berhubungan dengan inflasi yang terjadi saat ini. 
 Bank Indonesia sebagai lembaga yang memiliki wewenang untuk mengatasi masalah ini, selain pemerintah bertugas untuk mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat. Salah satu langkah untuk mengatasi masalah inflasi tersebut adalah mengatur tingkat suku bunga. Kebijakan menaikkan dan menurunkan tingkat suku bunga di kenal dengan sebutan Diskonto yang merupakan salah satu instrumen kebijakan moneter.

Pembahasan 
 Negara Indonesia di kenal sebagai salah satu ladang minyak terbesar dan penghasil minyak dunia. Namun indonesia juga merupakan salah satu pengimpor minyak. Hal ini di sebabkan karena produksi minyak tiap tahun semakin berkurang, sedangkan pemakai akan konsumsi minyak terus bertambah setiap tahunnya. Selama ini pemerintah memberikan dan subsidi untuk BBM yang di ambil dari APBN, sehingga kita dapat membeli BBM dengan harga murah akibat adanya subsidi BBM tersebut. Tatapi dengan naiknya harga minyak dunia, pemerintah tidak dapat menjual harga bbm dengan murah kepada masyarakat. Agar tidak terlalu membebani APBN, pemerintah mengambil kebijakan untuk menaikkan harga BBM. Ketika kebijakan tersebut sudah di ambil, maka akan mempengaruhi beberapa aspek di dalamnya. Walaupun dampak kenaikan harga BBM tersebut sulit di hitung dalam gerakan kenaikan inflasi, tetapi dapat di rasakan dampaknya yang relatif kuat. Dampak ini muncul karena pelaku pasar terutama pedagang eceran ikut terpengaruh dengan kenaikan BBM sehingga mereka juga menaikkan harga-harga barang dagangannya. Perekonomian masyarakat Indonesia yang tergolong menengah kebawah akan merasakan dampak pengaruh yang sangat tinggi bagi hidup mereka. Dimana BBM merupakan salah satu kebutuhan utama untuk mencari mata pekerjaan mereka. Jika BBM naik maka sejumlah barang-barang kebutuhan kebutuhan pun akan meningkat. Dari sektor ekonomi masyarakat, akan berdampak menurunnya daya beli masyarakat karena kenaikan BBM maka akan di barengi dengan kenaikan tarif listrik, transportasi, dan berbagai jenis produk. Golongan masyarakat yang paling terkena akibat naiknya harga BBM adalah rakyat miskin. Misalnya dengan naiknya premium sebagai bahan bakar transportasi akan menyebabkan naiknnya tarif angkutan. Dengan kenaikan tarif angkutan tersebut maka akan mendorong kenaikan harga-harga barang yang banyak menggunakan jasa transportasi tersebut dalam distribusinya ke pasar. Demikian pula dengan naiknya harga solar akan menyebabkan naiknya harga barang/jasa yang dalam proses produksinya menggunakan solar sebagai sumber energinya. Kebijakan pemerintah dalam memberikan bantuan langsung tunai sangat membantu dan bermanfaat untuk masyarakat golongan ini. Sehingga anggaran tersebut harus mampu untuk di pergunakan dalam ekonomi mikro. Kenaikan BBM akan terus mendongkrak biaya produksi dan biaya operasional seluruh jenis barang yang menggunakan BBM sebagai salah satu input produksinya yang pada akhirnya beban produksi tersebut di alihkan ke beban produksi yang dihasilkannya. Kenaikan harga jenis BBM ini akan menyebabkan kenaikan harga di berbagai level harga, seperti barang di tingkat produsen, distributor/pedagang besar sampai  ke tangan pedagang eceran dan hingga akhirnya sampai ke tangan konsumen.
 Kenaikan harga BBM juga berpengaruh terhadap dunia pendidikan, biaya pendidikan terutama pendidikan menengah atas  dan pendidikan tinggi akan semakin meningkat. Jangkauan masyarakat ekonomi menengah kebawah akan sangat kesulitan untuk melanjutkan pendidikan karena terbatasnya pendapatan dan harga yang semakin tidak terjangkau. Kebijakan pemerintah terhadap golongan menengah ke bawah dengan memberikan dan BOS (Bantuan Operasional Sekolah) sudah sangat bermanfaat karena dapat mengurangi beban biaya bagi masyarakat yang kurang mampu.
  Masalah lain yang timbul akibat kenaikan BBM adalah kehawatiran akan terhambatnya pertumbuhan ekonomi. Ini terjadi karena dampak kenaikan barang dan jasa yang terjadi akibat komponen biaya mengalami kenaikan, sehingga daya beli masyarakat menurun.
 Sektor kesehatan akan terkena dampak kenaikan bbm, dimana biaya kesehatan yang meningkat menyebabkan jangkauan layanan kesehatan menjadi semakin sulit. Ekonomi masyarakat yang rendah biasanya berhubungan dengan kondisi lingkungan yang tidak sehat.Meninkatnya jumlah penyakit akibat pendapatan yang tidak sesuai dengan pengeluaran. Hal ini perlu menjadi perhatian pemerintah selain hanya memberikan jaminan kesehatan masyarakat juga pembinaan kesehatan kepada masyarakat. Peranan puskesmas sebagai ujung tombak kesehatan masyarakat harus di kembalikan peranan utamanya dalam upaya pencegahan penyakit. Meningkatkan palayanan posyandu dalam membina masyarakat dan mendeteksi secara dini tumbuh kembang anak.

Kesimpulan 
  Naiknya harga BBM akan sangat berdampak bagi masyarakat. Dampak yang sangat signifikan akan terjadi pada tingkat inflasi dan pada kondisi perekonomian nasional. Jumlah uang yang beredar dalam  masyarakat akan bertambah dan akan berdampak pada berbagai jenis barang dan jasa. pada sisi lain, kebijakan pemerintah dalam menaikkan harga bbm sudah sangat positif, karena dapat meningkatkan infrastruktur, perekonomian rakyat, penjamin kesehatan, pendidikan rakyat. Inilah yang menjadi tugas penting bagi pemerintah dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia, melalui pengawasan - pengawasan yang ketat terhadap oknum-oknum yang di pilih rakyat untuk duduk di kursi pemerintahan. Akan tetapi, hal ini bisa menjadi negative akibat minimnya informasi masyarakat terkait tujuan pemerintah mengenai kenaikan harga bbm ini. Hal ini akan menjadi kerusuhan dan kekacauan di lingkungan sosial, politik bahkan dari dunia pendidikan akan terpengaruh terkait kebijakan tersebut. Dalam mengatasi kanaikan bbm pemerintah pasti mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, maka sebagian besar masyarakat harus mendukung penuh terhadap rencana-rencana yang di lakukan pemerintah.